About Author

Tuesday, September 12, 2017

Cerita Hero Dota 2: Kunkka, Admiral terakhir dari bangsa Cladd


Keluarga Kunkka adalah keluarga Nelayan di Negara Cladd, Sejak kecil Kunkka selalu melatih tubuh dan instingnya ditengah laut dengan berburu ikan paus.

Kemampuan yang dilatihnya sejak kecil membuat kunkka dengan tenang mempimpin pasukan kedalam pertempuran ditengah ombak yang ganas. dan karena kemampuannya yang terbukti, Kunkka pun disandang sebagai Kunkka sang Admiral yang ditunjuk oleh penyihir-penyihir Cladd.

Kunkka juga mendapatkan tugas beberapa kali ini mempimpin ekspedisi ke berbagai penjuru lautan. Walaupun Kunkka sendiri tidak mengerti atau mengetahui apa alasan dibalik Ekspedisi tersebut, Kunkka selalu mematuhi perintah para penyihir Cladd.

Karena rasa Mulianya yang tinggi, para penyihir Cladd selalu belajar dan berkembang dengan melakukan berbagai eksperimen sihir untuk tujuan melindungi negara Cladd dan membuat Negara tersebut semakin kuat. Tetapi, para penyihir Cladd tersebut tidak menyadari jika eksperimen yang dilakukannya justru akan berdampak buruk dan menjadi akhir bagi negara Cladd dan penduduknya.

Para penyihir Cladd dianggap sebagai sekelompok orang pilihan Dewa Laut, dan tidak ada yang berani untuk mempertanyakan perintah mereka. Dibawah pimpinan kelompok tersebut, Cladd terus berkembang menjadi negara yang kuat, namun, sebuah bahaya yang besar akan segera datang dari tempat yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.

Berbagai eksperimen sihir yang dilakukan oleh para penyihir Cladd ternyata telah menarik berbagai iblis ke negara mereka. Walaupun ini adalah pertama kalinya mereka harus melawan iblis, para penyihir Cladd langsung memberikan perintah kepada Admiral Kunkka untuk melindungi wilayah mereka. Dalam waktu singkat, berbagai pulau yang berada di sekeliling Cladd telah berubah menjadi medan pertempuran, dan hari-hari gelap bagi para penduduk Cladd baru saja dimulai.

Dengan setiap iblis yang berhasil mereka kalahkan, kekuatan mistis terus membangkitkan pasukan tersebut sementara jumlah armada Kunkka semakin menipis. Walaupun sang Admiral adalah seorang veteran yang telah melewati ratusan peperangan, untuk pertama kalinya dia merasakan takut dalam benaknya – ini bukanlah pertempuran yang bisa dia menangkan.

Di tengah kebingungannya, sang Admiral dikejutkan oleh kemunculan sebuah kapal berisi pasukan dengan kekuatan yang jauh lebih hebat dari iblis yang dia lawan sebelumnya; satu per satu anggota pasukan yang dia percaya mulai berjatuhan, dan sang Admiral harus menerima kekalahan pertamanya.

Seperti berbagai kekalahan lainnya yang diterima oleh para pasukan Cladd, Kunkka kembali dengan kapal dan pasukan yang jauh lebih kuat untuk menghentikan gerakan kapal iblis tersebut. Peperangan di tengah lautan Cladd berjalan selama bertahun-tahun hingga jumlah pasukan negara tersebut semakin menipis sementara para iblis Cataract justru bertambah banyak.

Secara perlahan, para pasukan iblis mulai memasuki wilayah mereka hingga akhirnya tiba di Trembling Isles, sebuah pulau yang seringkali menjadi saksi dari pertempuran sang Admiral. Para iblis Cataract mulai merasakan adanya kelemahan di antara pasukan Cladd dan mengeluarkan senjata rahasia mereka.

Sebuah pusaran air raksasa yang jauh lebih besar daripada sebelumnya telah terbentuk, dan dari dalamnya keluar sebuah kapal raksasa dengan ukuran yang sanggup menutupi matahari. Kunkka yang dikenal sebagai Admiral yang gagah berani mulai menyadari bahwa ini mungkin adalah pertempuran terakhirnya.

Rasa bersalah telah merasuki pikiran para penyihir Cladd, mereka sadar bahwa ilmu sihir yang mereka pelajari telah mengundang pasukan iblis untuk menyerang Cladd. Saat melihat satu per satu prajurit terkuatnya mulai berjatuhan, para penyihir tersebut memutuskan untuk melakukan tindakan terakhir mereka – sebuah ritual yang mengorbankan nyawa mereka demi mempertahankan Cladd.

Secara bergantian para penyihir tersebut membacakan mantra hingga sebuah cahaya mulai terbentuk dan menghisap habis energi mereka. Saat ritual tersebut selesai dan tubuh para penyihir sudah tidak bernyawa, cahaya tersebut memancarkan sebuah sinar yang membuat para para iblis dan pasukan Kunkka menghentikan pertarungan mereka untuk sesaat.

Pada awalnya sang Admiral tidak percaya dengan apa yang dia lihat, berbagai kapal yang dia lihat telah hancur dihantam ombak kembali bermunculan dari dasar laut; satu-persatu arwah dari prajurit terkuat Cladd telah bangkit kembali untuk bertarung bersama mereka yang masih bertahan hidup – dan salah satu arwah bahkan merasuki pedang yang saat itu digunakan oleh Kunkka.

Saat dirinya kembali sadar, Kunkka dapat mengendalikan ombak dengan bantuan arwah yang berada dalam pedangnya. Rasa semangatnya kembali bangkit, dan dengan Dewa Laut di sisinya sang Admiral berhasil menghentikan gerakan kapal raksasa milik iblis Cataract.

Kunkka menyaksikan secara langsung kekuatan dari para leluhurnya; kemampuan bertarung mereka jauh melebihi para iblis Cataract, dan secara perlahan pasukan iblis telah berhasil mereka pukul mundur. Sayangnya, perang tersebut tidak akan berakhir dengan kemenangan bagi para pasukan Cladd.

Selama ratusan tahun, lautan tersebut tidak pernah menyaksikan ilmu sihir yang sangat kuat, dan energi yang dipancarkan oleh ritual para penyihir Cladd telah membangkitkan sosok penguasa laut dari tidurnya, Maelrawn.

Sebelum Kunkka berhasil melakukan serangan terakhirnya, awan gelap mulai bergerak menutupi langit hingga cahaya matahari kembali tidak terlihat. Badai petir dan ombak yang ganas mulai terbentuk di ujung matanya, angin yang berhembus telah menjadi semakin kuat – sesuatu yang besar akan segera datang. Baik pasukan iblis ataupun Cladd, keduanya tercengang saat melihat ombak raksasa yang bergerak ke arah mereka. Dalam sekejap, kedua pasukan tersebut telah kehilangan hampir setengah kapal mereka.

Satu persatu kapal mulai hancur tersapu oleh ombak lainnya, namun, ini hanyalah awal dari kekuatan Maelrawn yang sesungguhnya. Sebuah tentakel raksasa mulai muncul dari dasar laut dan dengan satu gerakan berhasil meratakan sederetan kapal milik pasukan Kunka; ini adalah sebuah momen bersejarah sekaligus akhir dari pertempuran tersebut.

Raungan dari Maelrawn adalah sebuah tanda bahwa pertempuran telah selesai. Baik pasukan Cladd maupun para iblis Cataract, tidak ada satupun yang dapat bertahan hidup setelah merasakan amarah Maelrawn. Sebuah perang yang dimulai karena sebuah sihir, telah berakhir ditangan seorang Dewa.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi menjelang akhir pertempuran tersebut atau bagaimana Kunkka bisa terbawa ombak hingga ke pulau Keen. Walaupun ada beberapa orang yang sempat melihat sang Admiral kembali ke reruntuhan yang tersisa dari negaranya untuk mengenang masa kejayaan Cladd, mereka mengatakan ada sesuatu yang aneh pada dirinya; tubuhnya mungkin terlihat seperti manusia, namun, pandangannya terlihat hampa dan kosong seperti seorang arwah.

Para penduduk yang berani untuk menyapa sang Admiral mengatakan bahwa Kunkka selalu bercerita tentang makhluk yang terlihat saat pasukannya terbunuh, dan rasa bencinya yang mendalam kepada sosok tersebut.


Walaupun dia mungkin tidak lagi dapat menyandang gelar Admiral karena negaranya yang telah hancur, Kunkka bersumpah akan tetap berjalan hingga tiba saatnya untuk membalaskan dendamnya kepada makhluk yang menjadi alasan kesedihannya.

Pada awalnya, Kunkka hanya dapat duduk terdiam di tepi pantai reruntuhan Cladd sambil mengenang setiap detik pertarungannya di tengah laut bersama teman-temannya, namun, setelah mendengar kabar bahwa makhluk yang dia cari akan mengikuti War of the Ancients, sang Admiral tahu bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan untuk membalaskan dendamnya.

Jadi, walaupun Kunkka di dalam game sangat sadis jika jadi carry, itu pun karna masa lalunya yang kelam nih guys.
Kekalahan yang meratakan seluruh Negaranya membuat Kunkka jadi kaya gini guys.

Oke deh, gua Iamilio salam undur diri dulu ya ! Thankyou guys, jangan lupa ikutin terus Blog ini ya !

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments